"Sya'benan" Tradisi Nisfu Sya'ban Yang Disenangi Anak-anak Di Sumenep
Malam ini, tepatnya 23 Februari 2023 menurut kelender hijriah merupakan malam Nisfu Sya'ban atau malam pertengahan bulan Sya'ban. Sebuah malam yang merupakan malam yang cukup dimuliakan dalam tradisi umat Islam, terutama di Indonesia.
Malam Nisfu Sya'ban merupakan salah satu malam yang memiliki berbagai macam keistimewaan antara lain malam turunnya keberkahan, malam turunnya takdir dan malam pengampunan. Saking begitu istimewanya kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan baik. Salah satu yang cukup populer adalah membaca surah Yasin sebanyak 3 kali dan diniatkan dengan 3 niat yang berbeda.
Tidak hanya dengan amalan khusus Nisfu Sya'ban saja tetapi ada beberapa tradisi tertentu dalam masyarakat Islam yang dilakukan khusus di malam Nisfu Sya'ban. Salah satu yang menurut saya menarik adalah tradisi "Sya'benan" atau Sya'banan. Tradisi ini saya temui saat saya merantau di tanah Madura tepatnya di Sumenep.
Saat malam Nisfu Sya'ban selain diisi dengan ibadah dan amalan di langgar atau masjid, beberapa orang-orang di Sumenep juga melakukan kunjungan kepada tetangga di sekitar untuk saling bermaafan. Kalau tidak bisa berkunjung secara langsung maka mereka pasti akan mengirimkan pesan melalu WA yang berisi permohonan maaf atas segala kesalahan.
Kalau di Jawa tradisi maaf memaafkan mungkin hanya terjadi saat hari raya Idul Fitri atau lebaran saja. Tapi di Sumenep maaf memaafkan sudah dilakukan saat malam Nisfu Sya'ban. Yang paling senang dengan tradisi "Sya'benan" ini tentu adalah anak-anak. Karena saat Sya'benan mereka akan berkunjung ke rumah-rumah tetangga dan mendapatkan jajanan yang lumayan banyak. Bukan hanya itu tak jarang mereka juga mendapatkan uang sangu persis seperti saat lebaran.
Bahkan siswa saya dulu pernah cerita dalam semalam itu dia bisa mendapatkan uang hingga ratusan ribu. Hasil yang lumayanlah. Diantara mereka juga ada yang berseloroh ingin main ke kontrakan saya waktu itu biar juga bisa dapat "sangu" dari saya. Dan saat itu saya janjikan tahun depan saya persilahkan berkunjung. Eh tapi ternyata tahun depannya saya sudah harus kembali ke Jawa. Maaf ya anak-anak....
Terlepas dengan tradisi yang beragam saya kira tradisi Sya'benan di Sumenep ini merupakan tradisi yang juga berakar dari nilai-nilai luhur keislaman. Dimalam yang istimewa dimana Allah memberikan banyak pengampunan kita juga turut hadir untuk saling memaafkan antar sesama. Terlebih setelah Sya'ban kita juga akan memasuki bulan suci Ramadhan sebagai bulan untuk penyucian jiwa dan raga. Maka bukan Sya'ban bisa digunakan untuk mengawali pembersihan dari dosa-dosa yang kita lakukan.
Terkait dengan uang sangu untuk anak-anak juga bagian dari memanfaatkan malam mulia untuk kebaikan yaitu bersedekah. Selain bernilai sedekah hal ini juga bagian dari memberikan rasa bahagia untuk orang lain terutama kepada anak-anak. Anak-anak senang bapak pun tenang. Hehehehe...
Tradisi Sya'benan hanya merupakan salah satu dari beragam tradisi umat Islam dalam memuliakan Nisfu Sya'ban. Semoga kita juga bisa menjadi bagian dari orang-orang yang bisa mendapatkan keberkahan bulan Sya'ban. Segala dosa kita diampuni oleh Allah dan kita ditakdirkan bisa bertemu dengan bulan Ramdhan dengan keadaan yang lebih baik lagi. Aamiin...
Selamat menyambut malam nishfu Sya'ban
Ngakan topa' ebeddei rakara Mun tak teppa' kaule nyo'ona saporah🙏🙏
0 Response to ""Sya'benan" Tradisi Nisfu Sya'ban Yang Disenangi Anak-anak Di Sumenep"
Posting Komentar