Menyenggol Mobil Akibat Salah Baca Maps
Salah satu aplikasi yang mungkin memberi nilai manfaat bagi peradaban adalah Google Maps. Saya merupakan salah satu orang yang benar-benar merasakan manfaat dari Google Maps. Sebagai seorang perantau yang seringkali hilir mudik di jalan, Maps benar-benar menjadi penolong saat saya kebingungan atau kehilangan arah.
Apalagi saat harus melewati kota besar seperti Surabaya. Meski seringkali hilir mudik dari Sumenep ke Tuban saya selalu nge-blank saat melewati Surabaya. Selepas bebas melewati Suramadu saya selalu mengandalkan Maps untuk bisa keluar dari Surabaya. Saya baru bisa hafal dan ingat saat hampir masuk ke Gresik.
Namun, pengalaman menggunakan Maps tidak selalu membahagiakan. Kadang kita terjerumus untuk masuk ke jalan-jalan sempit atau gang buntu.
Kemarin, Sabtu 23 Desember 2023 mungkin termasuk hari apa bagi saya. Kemarin saya harus mudik untuk liburan dari Sumenep menuju Tuban. Seperti biasa selepas bebas dari Jembatan Suramadu, istri saya sudah stand by untuk membuka Maps sebagai pemandu jalan untuk terbebas dari hiruk pikuk jalan Surabaya. Apalagi saat itu saya masuk ke Surabaya di jam yang padat. Sekitar jam 4 sore merupakan jam pekerja pulang ke rumah.
Beberapa saat mengikuti Maps perjalanan masih terjadi normal. Namun saya merasa ada yang aneh saat masuk ke sebuah ruas jalan yang saat itu hanya diisi oleh mobil saja. Saya merasa aneh kok hanya saya sendiri yang menggunakan motor. Karena merasa ada yang aneh saya pun berpindah ke ruas jalan yang banyak sepeda motor di jalan tersebut. Selang beberapa saat Maps mengarahkan kembali ke sebuah persimpangan jalan yang ada traffic light-nya. Setelah lampu hijau saya tersadar kok hanya saya yang menggunakan motor. Saya pun tersadar saya telah masuk ke arah tol.
Menyadari kesalah itu saya dengan penuh kepanikan membelokkan motor ke arah jalur yang berlawanan arah yang saat itu sudah penuh dengan pengguna jalan yang berhenti karena lampu sudah merah. Saya dengan menunduk dan mengucap "ngapunten" harus membelah jajaran motor yang anti di lampu merah. Saya menerobos sambil meminta maaf kepada para pengguna jalan. Tentu saya harus menghadapi sorot mata jengkel orang-orang yang saya terobos jalannya.
Setelah berhasil melewati motor saya terhimpit di antara mobil dan truk. Ada celah sempit yang dalam perkiraan saya bisa saya lewati. Namun perkiraan saya salah. Di ujunga belakang saya sempat menyenggol sebuah mobil putih yang masih gres. Saya panik namun sekolah saya lihat tidak ada kelecetan.
Orang-orang yang didalam mobil panik dan berteriak karena merasa mobilnya terkena goresan dari ujung stang rem sebelah kiri saya. Saya tambah panik namun saya berhasil melewati himpitan tersebut. Saya sempat menoleh apakah ada lecetnya namun orang-orang yang dibelakan mobil banyak yang menyeletuk "ora popo". Saya pun berjalan dengan pelan untuk beralih keruas jalan yang lain.
Di hati saya merasa tidak tenang saya berjalan dengan pelan, dengan harapan siapa tahu yang punya mobil tidak terima dan mengejar saya. Di jalan perasaan saya tidak tenang. Karena merasa telah melakukan kesalahan. Saya menyesal kenapa saya tadi tidak berhenti dulu untuk memastikan bahwa mobil tersebut tidak tergores. Namun nasi sudah menjadi bubur. Saya tetap berjalan dengan pelan dan suasana hati yang kacau.
Saya merasa tidak tenang di hati karena mungkin sudah merugikan orang lain. Dalam kekacauan itu saya mencoba menenangkan diri dengan berdoa semoga mobil tadi tidak lecet. Hehehe...
Seandainya lecet jika orang tersebut bisa ketemu dan meminta ganti rugi insyaallah saya siap. Atau saya berharap tidak rusak parah dan diikhlaskan oleh pemiliknya.
Sebagai penebus rasa salah di sepanjang jalan saya kirimkan Fatihah untuk keselamatan pemilik mobil tersebut meskipun saya tidak tahu siapa.
Baru kali ini saya mengalami kejadian tidak menyenangkan di jalan raya. Semoga saja di perjalanan berikutnya selalu aman dan selamat.
Usut punya usut rupanya saya salah melihat Maps. Saya belum merubah jenis kendaraan yang saya pakai. Rupanya Maps yang saya gunakan adalah untuk mobil. Sehingga diarahkan untuk ke Tol. Dalam hal ini bukan Maps yang keliru tapi kami yang tidak teliti dalam menggunakan Maps.
Duh... Benar-benar pengalaman yang memberi banyak pelajaran. Semoga pemilik mobil putih yang saya senggol selalu bahagia beserta keluarga. Dan mobilnya aman tidak ada lecetnya.
Hari apes memang tidak ada dalam kalender.
Semoga kita semua selalu diberikan keselamatan dalam berkendara. Aamiin...
0 Response to "Menyenggol Mobil Akibat Salah Baca Maps"
Posting Komentar