Gus Fahru, Tampak Luar Hanya Ngopa-ngopi Tiba-tiba Jadi Doktor
Tadi malam sekira pukul 21.25 WIB saya menerima pesan WhatsApp dari seorang karib yang sekaligus juga panutan saya, Gus Fahrudin. Pesan WA tersebut berisi undangan untuk menghadiri Sidang Terbuka Promosi Doktor yang akan dijalaninya Sabtu Malam ini di Auditorium Pascasarjana UIN Sayid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Datangnya undangan yang tidak disangka-sangka itu bukan karena saya spesial, sama sekali bukan. Undangan itu hadir by request. Hahahaha...
Beberapa hari sebelumnya memang saya sempat berseloroh melalui chat WA agar saya diundang ketika dia nanti promosi doktor. Dengan santainya dia menjawab "gampang". Dalam pikiran saya mungkin promosi doktornya masih tahun depan, karena saya tidak mengikuti dengan pasti perkembangan studinya. Rupanya dalam hitungan hari undangan itu benar-benar datang. Dan bisa jadi undangan itu hadir karena si pengundang tahu kalau kemungkinan besar saya tidak bisa hadir karena masih dalam perantauan. Mengingat undangannya pasti terbatas. Kwkwkwk....
Sayangnya keinginan saya untuk hadir harus terbentur oleh (r)uang dan waktu. Berada di kabupaten paling timur Pulau Madura dalam kondisi tanggal tua ini membuat saya hanya bisa mendoakan dari jauh agar sidang terbuka yang dihadapi Gus Fahru diberikan kelancaran dan berlimpahan keberkahan.
Dalam perjalanan perkawanan saya dengan Gus Fahru saya bisa belajar tentang banyak hal. Memetik mutiara-mutiara hikmah dari sikap-sikap hidupnya. Saya mulai mengenalnya saat kami sama-sama duduk di bangku MTsN Aryojeding. 3 tahun satu kelas terus. Dari awal dia memang sudah sedikit cemlorot dengan sikap-sikap uniknya. Tulisannya rapi dan jago main bola. Awalnya pendiam tapi lama-lama menenggelamkan. Hahahaha...
Dalam pandangan saya Gus Fahru ini merupakan sosok yang memiliki talenta yang komplit. Aspek jasmani dan rohaninya menyatu dalam komposisi yang unggul dan utuh. Kalau boleh saya gambarkan dalam satu kalimat dia adalah seorang dosen alim yang penulis dan atletis.
Kealimannya dalam agama tak perlu diragukan lagi. Sebagai putra dari Kiai Muzairi Ichsan dan perjalanan nyantri bertahun-tahun di pondok pesantren Panggung sudah cukup untuk menahbiskan dirinya menjadi seorang "Gus". Kecerdasannya dalam ilmu eksak juga tidak bisa disepelekan. Dia adalah alumni dari SMA terfavorit se-kabupaten dan juga merupakan jebolan dari prodi Tadris Matematika STAIN Tulungagung.
Gemblengan organisasi dan kemiliteran juga kenyang dia alami. Mulai MI, MTs, SMA dan S1 dia aktif dalam kegiatan kepramukaan. Ditambah lagi dengan keaktifannya di Menwa. Soal olahraga tak kalah mumpuni. Dia adalah Cristano Ronaldo Van Tenggur yang sangat lihai menggocek kulit bundar. Dan masih banyak lagi keunggulan-keunggulan yang dimilikinya yang tidak mampu saya tuliskan disini.
Dengan beragam kelebihan yang dimilikinya ada satu hal yang bagi saya menjadi nilai luhur pada kepribadiannya, yaitu kesederhanaan. Dia merupakan sosok yang seringkali menyembunyikan kehebatannya. Selaras dengan ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Dihadapan teman-temannya dia menampakkan keluguannya. Jauh dari kesan sombong atau menggurui. Saat diajak untuk serius berbicara dia seringkali menimpali dengan lelucon, yang kadang terasa menyebalkan. Hehehe...
Ketawadhuaannya inilah yang kadang membuat banyak teman terkaget-kaget ketika kehebatannya mulai terkuak. Bahkan saat dia Ujian doktor banyak yang tidak tahu kalau dia sedang menempuh S3. Sebagian dari kita tahunya ya dia hanya suka ngopa-ngopi saja. Jarang sekali dia mengajak kawan-kawannya untuk hal-hal berbau akademik. Ajakannya hanya seputar ngopi dan ndabul saja. Dan tiba-tiba... Duarrr... Jadilah dia Doktor...
Malam ini, untuk melengkapi semua kedigdayaan yang dimilikinya dia akan menjalani sidang terbuka untuk menjadi seorang Doktor. Doktor dalam bidang Manajemen Pendidikan. Sebuah gelar tertinggi dalam bidang akademik yang ditempuh melalui pendidikan. Sebuah capaian yang luar biasa dan patut untuk dibanggakan. Semoga kelak dia juga bisa mendapat gelar paripurna yaitu Profesor. Aamiin...
Dengan penuh syukur dan kegembiraan saya ucapkan selamat untuk Gus Doktor Ahmad Fahrudin. Semoga berlimpahan manfaat dan keberkahan. Mudah-mudahan kawanmu ini bisa meneladani jejak-jejak manismu dalam menuntut ilmu...
Mabruk Alf Mabruk...
Sumenep, 30 Juli 2022
Tulisan yang mengagetkan...
BalasHapusSiap kakak
Hapus