ZAINAB DAN PERJALANAN PANJANGNYA MENUJU JUARA

2 tahun lalu mungkin adalah hari yang cukup menyesakkan bagi perjalanan prestasi Zainab M. Muntazharah pada perhelatan KOSABA di MAN Sumenep. Betapa tidak dia yang saat itu lolos sebagai semi finalis harus terhenti langkahnya, gagal ke final. Dia gagal menuju final karena hanya 5 peraih nilai tertinggi dalam semifinal yang berhak mengikuti babak puncak. Sedangkan dia berada di peringkat keenam dengan selisih poin yang tidak terpaut jauh dari peringkat kelima.

Sebagai siswa yang saat itu masih kelas 7, capaian peringkat keenam sebenarnya sudah sangat luar biasa. Namun terhenti diposisi yang hanya tinggal selangkah dari tujuan puncak bukanlah hal yang menyenangkan. Ibarat orang bepergian dia harus pulang ketika tujuan tinggal beberapa jengkal. Menyesakkan bukan? Bahkan mungkin lebih menyesakkan daripada ditinggal pas lagi sayang-sayange.... Eeeaaaa...

Hari ini tepat 2 tahun berselang, kekecewaan itu kini terbayarkan. Hari ini dia bisa menduduki posisi puncak. Menjadi yang terbaik diantara yang baik. Menjadi bintang paling terang diantara bintang-bintang finalis PAI yang lain. Menjadi orang yang membuat banyak orang bahagia dan bangga. 

Dalam beberapa waktu kedepan tentu rasa bahagia dan rasa syukur ini masih akan kental terasa. Banyak orang yang akan mengelu-elukan keberhasilannya ini, tapi saya yakin dia masih akan tetap dengan ketawadhu'annya. Kerendahhatian yang mewujud dalam senyuman yang menyejukkan.

Sifatnya memang jauh dari kesombongan. Bahkan saat kemenangan sudah jelas dalam genggaman tidak ada sorak sorai yang dia teriakkan. Dia malah menunduk dalam tangis bahagia yang mengharu biru. Dia turun dari medan laga dengan wajah menunduk menahan tangisan haru. Keharuannya semakin menjadi saat dia menghampiri dan memeluk ibunya dikursi penonton. Dan adegan haru ini sukses menancapkan bawang yang membuat kelelakian saya hancur karena bulir-bulir bening ikut menetas dari mata tanpa bisa saya tahan. Laki-laki kok nangeees.... Lemahh maseee...

Mungkin banyak orang yang menganggap kemenangan ini adalah sebuah kewajaran, karena Zainab memang memiliki kemampuan dan ilmu yang mumpuni. Namun bagi saya lebih dari itu. Bukan hanya karena kepintarannya belaka, tetapi juga karena kemampuannya belajar dari kegagalan pada kesempatan sebelumnya. Pengalaman gagal membuat dia bersiap lebih baik lagi. Materi-materi yang membuatnya dulu gagal didalami lebih giat lagi. Saya kira hal inilah yang menjadi nilai kunci dari keberhasilannya hari ini. 

Saya juga sangat bersyukur karena telah menjadi saksi dari perjalanan berharga ini. Bagi saya ada pelajaran sarat makna yang bisa saya dapatkan dari perjalanan keberhasilan Zainab ini. Disaat banyak orang hanya mampu berucap tanpa mampu menjalani bahwa akan ada hikmah dari kegagalan. Maka Zainab sudah melampaui itu, dia sudah mengalami dan membuktikannya secara nyata bukan hanya hiasan bibir semata. Dia sudah berada pada alam realita bukan idealita. 

Dari sini saya merasa perlu belajar untuk senantiasa berhuznudhon kepada Allah atas segala takdir yang menjadi jatah kita. Serta bisa menerima dengan lapang dada atas segala ketentuannya. Seraya berharap dengan keyakinan bahwa semua pasti ada hikmahnya. 

Akhirnya tidak ada yang pantas kita haturkan selain syukur yang setinggi-tingginya atas keberhasilan ini. Selamat untuk Zainab M. Muntazharah atas prestasinya sebagai Juara l Kompetisi Sains, Bahasa dan Agama Se-Madura Bidang PAI. Semoga keberhasilan ini bisa menular dan membawa nilai positif bagi generasi-generasi sesudahnya. Aamiin...

Tabik.

Subscribe to receive free email updates: